08 Februari 2008

Rocket

Roket Soyuz

Roket merupakan peluru kendali atau pesawat terbang yang menghasilkan dorongan melalui reaksi pembakaran dari mesin roket. Dorongan ini terjadi karena reaksi cepat pembakaran/ledakan dari satu atau lebih bahan bakar yang dibawa dalam roket. Dorongan ini dijelaskan mengikuti Hukum Pergerakan Newton ke-3. Seringkali definisi roket digunakan untuk merujuk kepada mesin roket.

Dalam istilah militer, roket merujuk kepada bahan peledak berpendorong tanpa alat pengendali. Roket ini bisa diluncurkan oleh pesawat penyerang darat (roket udara ke permukaan), ditembakkan dari permukaan (darat/laut) ke sasaran di udara (darat ke udara), atau bisa ditembakkan dari permukaan (darat/laut) ke sasaran permukaan yang lain. Ketika era perang Vietnam, terdapat juga roket darat-udara tanpa kendali yang dibuat untuk menyerang pesawat yang terbang dalam formasi. Peluru kendali serupa dengan roket dengan perbedaan sistem kendali untuk memperbesar kemungkinan mengenai sasaran

Ukuran Roket berbeda dari model kecil yang bisa dibeli di toko hobi di negara-negara tertentu, sampai yang berukuran besar Saturn V yang digunakan untuk program Apollo.

Untuk penjelajahan angkasa luar yang tidak terdapat udara maka roket tersebut harus membawa sendiri bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan daya doromg yang diperlukan.

Kebanyakan roket saat ini adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan bakar padat atau cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat pesawat ulang alik dan mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Reaksi kimia dimuali di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas.

Terdapat konsep jenis roket lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa adalah pendorong ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari reaksi kimia.Roket termal nuklir juga telah dibangun, tetapi tidak pernah digunakan.

Dalam sejarah, Roket pertama dibuat oleh China sekitar 300 S.M., menggunakan mesiu. Pada mulanya digunakan untuk kepentingan hiburan / keagamaan (untuk menghalau hantu setan), dengan bentuk petasan, tetapi kemudian digunakan dalam peperangan pada abad ke 11. Oleh karena dalam peluncuran roket tekanan yang diberikan pada dinding peluncur roket lemah, penggunaan roket dalam perperangan mendahului penggunaan meriam, yang memerlukan teknologi logam yang lebih tinggi. Peranan roket dalam peperangan intens digunakan pada pihak Eropa ketika Kerajaan Usman. Selama beberapa abad roket tetap menjadi misteri di dunia Barat.

Pada akhir abad ke 18, roket digunakan dalam peperangan di India melawan Inggris, yang mengambil dan memajukannya lebih lanjut pada abad ke 19. Tokoh utama dalam bidang roket ketika ini adalah William Congreve. Dari situ, penggunan roket ketenteraan merebak keseluruh Eropa. Cahaya merah roket memberi inspirasi kepada lagu kebangsaan US, The Star-Spangled Banner.

Roket ketika itu amat tidak efisien. Roket modern bermula ketika Robert Goddard meletakkan corong de Laval pada kamar pembakaran mesin roket, menggandakan daya dorong dan meningkatkan koeffisen, membuka kemungkinan kepada perjalanan vertikal ke angkasa. Teknik ini kemudiannya digunakan pada roket V-2, dirancang oleh Wernher Von Braun yang menjadi pemain utama dalam memajukan roket modern. V2 digunakan secara luas oleh Adolf Hitler dalam fase akhir Perang Dunia II sebagai senjata teror kepada penduduk Inggris, setiap peluncuran yang berhasil menjulang tinggi ke angkasa menandai awal Zaman Angkasa.

Sumber: Wikipedia

1 komentar:

Anonim mengatakan...

harus nya beritahu tentang bahan rocket kecil bahan nya basi nya yg harus dipakai ..